SEBAGAI UPAYA MENDAPATKAN DATA AWAL PERILAKU MEROKOK DI LINGKUNGAN SEKOLAH, PUSKESMAS RAWAT INAP JUNGKAT MELAKSANAKAN KEGIATAN SKRINING PERILAKU MEROKOK PADA ANAK SEKOLAH

Diharapkan para pelajar memahami bahaya merokok sehingga dapat mengurangi jumlah perokok pada pelajar.

Skrining Perilaku Merokok pada anak sekolah usia 10-18 tahun

        Saat ini perilaku merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun juga di kalangan pelajar. Hal ini sangat memprihatinkan karena pelajar adalah generasi penerus bangsa, yang diharapkan kelak akan menjadi masyarakat sehat dan produktif. Sedangkan konsumsi dan paparan asap rokok berdampak serius terhadap kesehatan, antara lain adalah kanker paru, kanker mulut, penyakit jantung, penyakit saluran pernafasan kronik dan gangguan kehamilan.

        UPT Puskesmas Rawat Inap Jungkat melalui Program promosi Kesehatan melakukan Skrining Perilaku Merokok pada anak sekolah usia 10-18 tahun. Sasarabn kegiatan ini adalah SD<SMP<SMA yang berada di wilayah kerja puskesmas. Kegiatannya mencakup Edukasi tentang bahaya merokok, pengisian kuesioner dan skrining merokok menggunakan alat Smokerlyzer untuk mengukur kadar monoksida (CO) dalam pernafasan.

         Tujuan Skrining dilakukan sebagai upaya mendapatkan data awal perilaku merokok di lingkungan sekolah dan sebagai langkah awal untuk upaya berhenti merokok. Diharapkan para pelajar memahami bahaya merokok sehingga dapat mengurangi jumlah perokok pada pelajar.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT